tag:blogger.com,1999:blog-74983981790049750592024-03-08T05:40:50.589-08:00The worldThe Worldhttp://www.blogger.com/profile/14579941402955561654noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-7498398179004975059.post-70496673839708295342008-07-29T06:48:00.000-07:002008-07-29T06:51:21.998-07:00<a href="http://vankid.wordpress.com/2008/03/15/solar-system/" title="Permalink">sOlar System</a> <div style="text-align: center;"><a href="http://vankid.files.wordpress.com/2008/03/milkyway.gif" title="milkyway.gif"><img src="http://vankid.files.wordpress.com/2008/03/milkyway.thumbnail.gif?w=414&h=147" alt="milkyway.gif" height="147" width="414" /></a></div><br />Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.<br /><br />Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.<br /><br />Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.<br /><br />Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.<br /><br />Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.<br /><br />Asal Usul Tata Surya<br /><br />Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya :<br /><br />Hipotesis Nebula<br /><br />Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.<br /><br />Hipotesis Planetisimal<br /><br />Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.<br /><br />Hipotesis Pasang Surut Bintang<br /><br />Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.<br /><br />Hipotesis Kondensasi<br /><br />Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.<br /><br />Hipotesis Bintang Kembar<br /><br />Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.The Worldhttp://www.blogger.com/profile/14579941402955561654noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7498398179004975059.post-70147004580813776572008-07-29T06:41:00.000-07:002008-07-29T06:43:19.955-07:00Tabrakan Planet<p align="center"><span style="font-size: 12pt; font-family: 'Times New Roman';">Bencana dahsyat bumi itu diperkirakan karena Planet X melintasi tata surya. Planet X pada masa ini memang sedang melewati orbit bumi. Planet X itu adalah Planet <em>humongous </em>(tak terkira besarnya) yang memiliki </span><span style="font-size: 12pt; font-family: 'Times New Roman';">massa</span><span style="font-size: 12pt; font-family: 'Times New Roman';"> seratus kali lipat lebih besar daripada bumi. Inti magnetisnya sedemikian dahsyat kekuatannya sehingga bertabrakan dengan </span><span style="font-size: 12pt; font-family: 'Times New Roman';">medan</span><span style="font-size: 12pt; font-family: 'Times New Roman';"> – </span><span style="font-size: 12pt; font-family: 'Times New Roman';">medan</span><span style="font-size: 12pt; font-family: 'Times New Roman';"> magnet planet lain dalam tata surya</span></p> <p align="center"> </p> <p align="center"><img src="http://hfz83.files.wordpress.com/2007/03/wauw.jpg?w=527&h=389" height="389" width="527" /></p> <p align="center"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;" align="center">Matahari yang mengatur medan magnet bumi terhalang oleh lintasan Planet X. Gerakan Planet X yang memasuki tata surya telah menyebabkan inti bumi memanas akibat adanya tambahan gerakan berputar di dalamnya. Saat inti bumi terpengaruh menyelaraskan dirinya dengan <em>ekuilibrium</em> yang ada dalam tata surya, inti bumi yang memanas itulah yang membawa pada pola-pola cuaca yang tak dapat diperkirakan dan meningkatkan aktifitas gunung-gunung berapi serta seismic.</p> <p><img src="http://hfz83.files.wordpress.com/2007/03/cool.jpg?w=533&h=428" height="428" width="533" /></p>The Worldhttp://www.blogger.com/profile/14579941402955561654noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7498398179004975059.post-48295071191402481242008-07-29T06:23:00.000-07:002008-07-29T06:25:59.182-07:00<h2 style="border: 1px solid rgb(163, 191, 177); margin: 0pt; padding: 0.2em 0.4em; background: rgb(206, 242, 224) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; font-size: 120%; font-weight: bold; text-align: left; color: rgb(0, 0, 0);"> <span class="mw-headline">Materi<br /></span></h2> <div class="floatleft"><span><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:G4.jpg" class="image" title="Gambar:g4.jpg"><img alt="Gambar:g4.jpg" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/thumb/6/65/G4.jpg/171px-G4.jpg" border="0" height="82" width="171" /></a></span></div> <p><a href="http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Koordinasi_9.1" title="Sistem Koordinasi 9.1">Titik temu antara terminal akson</a> salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. </p>The Worldhttp://www.blogger.com/profile/14579941402955561654noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7498398179004975059.post-38989413360441335552008-07-29T06:18:00.000-07:002008-07-29T06:19:15.429-07:00tata surya<div style="text-align: center;"> <a href="http://poedjiblog.blogspot.com/2007/09/saturnus.html">Saturnus</a></div><h3 class="post-title entry-title"> </h3> <a href="http://www.europlanetarium.be/getdata.php?id=162"><img style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left; width: 200px;" alt="" src="http://www.europlanetarium.be/getdata.php?id=162" border="0" /></a> <span style="font-size: 85%;">Saturnus adalah sebuah </span><span style="font-size: 85%;">planet</span><span style="font-size: 85%;"> yang terletak di </span><span style="font-size: 85%;">tata surya</span><span style="font-size: 85%;"> dimana planet ini terkenal sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari </span><span style="font-size: 85%;">Matahari</span><span style="font-size: 85%;">. Karena itulah, Saturnus tampak tidak terlalu cerah dari </span><span style="font-size: 85%;">Bumi</span><span style="font-size: 85%;">. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berrotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.<br />Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat. </span><span style="font-size: 85%;">Atmosfer</span><span style="font-size: 85%;"> Saturnus tersusun atas gas </span><span style="font-size: 85%;">amonia</span><span style="font-size: 85%;"> dan </span><span style="font-size: 85%;">metana</span><span style="font-size: 85%;">. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.<br />Cincin Saturnus sangat unik. Ada beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh </span><span style="font-size: 85%;">gaya sentrifugal</span><span style="font-size: 85%;">. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.</span><br /><div><span style="font-size: 85%;">Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah </span><span style="font-size: 85%;">satelit alami</span><span style="font-size: 85%;">. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah </span><span style="font-size: 85%;">gaya gravitasinya</span><span style="font-size: 85%;"> sendiri. Mereka adalah </span><span style="font-size: 85%;">Mimas</span><span style="font-size: 85%;">, </span><span style="font-size: 85%;">Enceladus</span><span style="font-size: 85%;">, </span><span style="font-size: 85%;">Tethys</span><span style="font-size: 85%;">, </span><span style="font-size: 85%;">Dione</span><span style="font-size: 85%;">, </span><span style="font-size: 85%;">Rhea</span><span style="font-size: 85%;">, </span><span style="font-size: 85%;">Titan</span><span style="font-size: 85%;"> (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan </span><span style="font-size: 85%;">Iapetus</span>.</div><div> </div><div>Sumber Bacaan : Wikipedia Indonesia.</div>The Worldhttp://www.blogger.com/profile/14579941402955561654noreply@blogger.com0